Tuhan tidak akan memberi impian jika Dia tidak memberikan kemampuan untuk mewujudkan impian itu menjadi kenyataan... Hidup bukan tentang memiliki segalanya tapi tentang hargai yang dimiliki.. Yang indah hanya sementara, yang sempurna tak selalu bahagia!!!
SELAMAT DATANG BUAT AKHI DAN UKHTI INSAN PILIHAN>
untuk langkah awal sebelum masuk ke lebih dalam untuk kita saling berbagi informasi dan ilmu, perkenalkan, nama saya : ALAND SANDY, panggil saja dg sebutan alan,begitulah teman-teman saya memanggil nama yang 17 tahun yang lalu di berikan oleh orang tua yg sangat luar biasa bagi saya, saya berasal dari daerah LAMPUNG,, dan sekarang melanjutkan study saya di perguruan tinggi, kampus tercinta,IAIN RADEN INTAN LAMPUNG,, sekian perkenalan dari saya, mohon bantuan nya untuk menambah wawasan kita bersama!!! sukron katsir
Rabu, 07 Maret 2012
Mutiara Kisah (Dakwah Luar Biasa Lelaki Sederhana)
Mutiara Kisah (Dakwah Luar Biasa Lelaki Sederhana)Dia lelaki sederhana yang tidak belajar ilmu agama. Namun, bilik hatinya dipenuhi kecintaan terhadap Allah swt dan kegemaran membela agama Allah. Suatu hari, ia menghadiri pengajian yang disampaikan oleh salah seorang dai. Di saat membawakan pengajian, si dai berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Dua kalimat ringan di lidah, tetapi berat di timbangan dan disukai Yang Maha Pengasih; Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahal azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah dan Mahamulia).’” (HR. Al-Bukhari) Hati lelaki sederhana ini tergerak mendengar kalimat itu. Setelah pengajian selesai, ia keluar dan bertekad untuk berdakwah menyampaikan hadits tersebut. Mulailah ia menemui pedagang sayur dan berkata, “Dua kalimat ringan di lidah…” kemudian menemui tukang jagal.Satu-satunya keinginan dia adalah mengajarkan hadits ini kepada seluruh manusia. Suatu ketika, orang tersebut menderita sakit keras sampai harus menjalani operasi. Dokter yang menanganinya kebetulan tidak shalat dan tidak pula mengenal masjid. Setelah operasi, tiba-tiba orang itu bangun, padahal ia masih dalam pengaruh anestasi. Ia berkata, “Wahai dokter.” Si dokter bertanya, “Apakah engkau menginginkan sesuatu?” Ia berkata, “Dua kalimat ringan di lidah, tetapi berat di timbangan dan disukai Yang Maha Pengasih; Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahal azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah dan Mahamulia),” kemudian lelaki itu meninggal. Si dokter merasa heran orang itu bisa bangun di bawah pengaruh obat bius sekadar untuk menyampaikan hadits ini. Menyaksikan peristiwa itu, dokter itu pun bertaubat, kemudian pergi untuk menuntut ilmu agama sampai akhirnya sekarang menjadi dai terkemuka. Semua itu masuk ke dalam timbangan kebaikan lelaki sederhana yang tidak belajar ilmu agama, tetapi ikhlas berdakwah mengajak manusia kepada Allah swt meskipun sekadar dengan satu hadits.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar